Ini adalah pilihan “di Move On atau Move On ? ”

Lagi asyiek asyieknya kerja di Kalimantan, tba tiba ada telphone dari Manager HRD perusahaan tambang batubara di Sumatera. “Hello Pak, .Apa khabar?. lagi dimana nie ? mau gak gabung di perusahaan kami tambang batubara di Sumatera ?, tapi sayangnya bukan jabatan Manager hanya Superintendent, untuk itu Pak cepat kirim cv terbaru ya, entar ditelp user nya”. Waah belom lama kerja di Sawit sudah ada lagi yang ngajak gabung di tambang batubara lagi, di dekat kampung halaman lagi,, bisa sering pulang kampung nie, jadi muter  khayalan ku..Okey pak, entar Saya kirim cv terbaru ya. Mungkin sudah saatnya untuk MOVE ON lagi.

Selang beberapa hari kemudian ada telp lagi dari Manager HRD tambang batubara menginfokan kalau sebentar lagi akan di sambungkan dengan Manager CSR. Okey Pa, saya bisa ada waktu ni tuk teleconference. Gak juga lama teleconference nya, hanya cerita apa yang sudah dikerjakan selama ini, tentang dimana saja dengan perusahaan apa aja. Ya ada sekitar 30an menit, ngobrol kayak sudah kenal lama, padahal cuman kenal di dunia maya aja via jejaring sosial profesional. Dilanjutkan balik lagi teleconference dengan Manager HRD, tanpa banyak pembicaraan layaknya wawancara, langsung saja disebutkan benefit yang akan diterima bila gabung nanti. Diminta untuk segera gabung paling telat dua minggu ke depan.

Dengan tanpa melalui proses panjang, Ku setujui aja tawaran menarik ini dengan pertimbangan bisa lebih sering pulkam dan benefit yang ditawarkan lumayan lebih besar dibandingkan tempat kerja dulu. Alhamdullilah, rejeki ni..walaupun ada peluang untuk meraih jabatan lebih tinggi lagi di tempat lama itu.

Insyaallah ini adalah pilihan yang tepat.?

Mulanya enak-enak aja semua disediakan, ada mess, makan minum gratis, bisa pulang cuti tiap bulan diongkosi lagi.  Alhamdullillah.

Namun semua itu tidak ada yang langgeng, kadang kadang apa yang Kita rencanakan belom tentu kenyataannya “Man proposes but God disposes” kalo gak salah pepatah wong bule sana.

Semua berharap akan mendapatkan kejayaan dan kenyamaan. Tapi sayang gak lama masa kejayaan itu, terpaksa diMOVE ON, biasanya Kita yang MOVE ON sendiri dengan berbagai alasan.

Karena situasi di luar sana mempengaruhi drastis kondisi dalam negeri, perekonomian goyang, kita pun goyang, tapi bukan goyang Kerawang, juga bukan Goyang Ngebornya “Inul”, apalagi Goyang Dribelnya “Dua  Srigala”, Kalo ini mah eunak. Heeeeee..

Perusahaan goyang, karena susah memasarkan produk, usaha merugi, sehingga demi alasan efisiensi, sebagian karyawan dirumahkan bahasa halusnya dari PHK, sambil menunggu kondisi normal, dengan janji bila ada peluang lagi berkemungkinan bisa kembali lagi.

Jadi inget syair lagu lawas lupa siapa penyanyinya “Kau yang memulai...Kau yang mengakhiri..Kau yang berjanji ..Kau yang mengingkari” karena meraka yang ngajak tapi mereka juga yang memulangkan..

Heeeeeeeee sambil senyum kecuuut.

Kondisi ini sudah biasa, bukan hal yang aneh, tetapi banyak yang tidak menerima yang tak bisa memahami kondisi sehingga masih terus bertahan dengan melakukan perlawanan.. Dibalik itu semua biarkan diri Kita  memulai lembaran baru dan mengakhiri yang lama semua pasti ada hikmahnya. Kondisi ini dialami ratusan perusahaan dan mencakup puluhan ribu karyawannya. 

Yang sudah terjadi seharusnya tak perlu diingat dan dikenang lagi. Berikan kesempatan diri Anda berusaha sekali lagi terus “MOVE ON” ke peluang yang lain, dan jadikan ini sebagai pembelajaran, belajar untuk Memilih, Belajar untuk Menentukan, Jangan lihat sesuatu itu sepintas aja, lihat secara mendalam, kemungkinan baik buruk nya (True Story)

  

Yang Manis itu belum tentu gula, tapi Gula sudah pasti Manis.

(Oktober 2015)