Umumnya Kita tahu fungsi tas adalah untuk membawa barang hasil belanjaan, buku sekolah, atau kuliah juga bisa bila mau pergi kursus, dapat juga dibawak jalan-jalan dan ketempat pacar bagi yang gak ngejomblo. Bawa Tas lebih memudahkan dalam perjalanan Kita.
Lain
lagi cerita tas yang satu ini...cerita tas diluar kebiasaan ..yg punya tas juga
berpikirnya diluar kebiasaan “think out of the box”. kayaknya punya tujuan lain tersembunyi..?
Ini cerite tentang Tas Keripik
Singkong. Sesuai dengan namanya tas untuk membawa keripik singkong, tapi
tas ini bisa berbeda fungsinya.
Sesuatu
itu kalau di tangan yang salah bisa berfungsi salah juga. Bagaimana kalau Tas Keripik Singkong berada ditangan Koruptor ?. Lain lagi ceritanya.
Sebutlah
pemilik Tas Keripik Singkong ini dari kalangan terhormat dari Sulawesi Selatan.
Adik orang nomor satu di propinsi itu. Dari kalangan berpunya “the haves dan dinasti pemerintahan di Sulawesi Selatan sana”.
Artinya bukan dari rakyak jelatah bukan “anak singkong tapi anak keju”, heheheheh. meminjam
istilah Ari Wibowo “anak singkong”.
Diluar
kebiasaan kalau bawak Tas Keripik Singkong atau lebih tepatnya kantong pembawa
keripik singkong digunakan hal lain. Berkemungkinan untuk kamufalase dan
mengurangi kecurigaan orang kalau lagi bawak uang....kali ya.
Hal
ini yang dilakukan oleh Hj.Dewi Yasin Limpo anggota DPR RI dari
Komisi VII (Bidang
Energi, Iptek, Lingkungan Hidup):
2014 – 2019 bersama 5 orang koleganya. Mereka menyimpan uang suap sebanyak 177.700
dollar Singapura sekitar Rp 1,7 miliar dalam amplop diletakkan dalam Tas
Keripik Singkong. Tas yang berisi uang tersebut sebagai barang bukti
penangkapan oleh KPK pada
Selasa (18/10/2015). Selain uang
juga disita dokumen dan hand phone. Dalam Operasi Tangkap Tangan.
Kelimanya
yaitu, Setiadi dan Hari selaku pengusaha, anggota Brimob Devianto selaku ajudan
dari Setiadi, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Deiyai Papua
bernama Iranius, dan Sekretaris Pribadi Dewi Yasin Limpo bernama Rineldo
Bandaso dan seorang sopir mobil rental.
Uang Rp 1,7
miliar tersebut merupakan uang suap terkait mega proyek pengembangan pembangkit
listrik tenaga mikro hidro di Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua - Kementerian ESDM
Tahun Anggaran 2016.
Penangkapan
kelima orang tersebut dilakukan di rumah makan daerah Kelapa Gading, sedangkan
Dewi Yasin Limpo bersama staf ahlinya, Bambang Wahyu Hadi ditangkap di Terminal
Keberangkatan Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten.
Dewi sendiri
tidak menerima secara langsung uang tersebut. Dewi mengirim rekannya, Rinelda
Bandaso menerima uang dari pengusaha dan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi
Kabupaten Deiai, Iranius. Proses transaksi dilakukan di sebuah rumah makan di
Kelapa Gading.
Miris memang,
dengan tertangkapnya Dewi Yasin Limpo
dari Partai Hanura, menambah panjang lagi Anggota Partai pendukung Pemerintah
Jokowi-Jusuf Kalla yang tertangkap karena Korupsi.
Sebelumnya
sudah ditangkap KPK, politikus dari
PDI-P, Ardiansah karena penyalah-gunaan
wewenang dalam pemberian izin, disusul Patrice Rio Cappela mantan sekjen dan politikus
partai Nasdem tersangkut kasus dugaan suap kepada tiga hakim dan panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan
dan menjadi perantara
untuk berbicara dengan Jaksa Agung M Prasetyo terkait kasus dana bansos
Sumatera Utara.
Mau di bawak kemana ni negara....mau disimpan di Tas Keripik Singkong
juga kah....hehehehe..?
memang isi tas sesuai pemiliknya mas ya, kalo di pegang sama penjual keripik ya keripik isinya, namun jika tas berada di pejabat ya isinya uang ya mas, disesuaikan dengan kondisi ramah lingkungan ndak ini mas :(
ReplyDeleteheheheh betul bangeeet...tambahannya mungkin biar gak diketahui org lain...shg disimpan ditempat diluat kebiasaaan...ya di tas/kantong keripik singkong
DeletePak KPK manteb sekali, bisa mengendus uang "haram" yang ada di dalam bungkus kripik singkong, semua kejahatan pasti terungkap, Sayangnya banyak sekali yang ingin menutup KPK, salah satunya DPR... karena para pejabatnya takut ketauan KORUP... hehe
ReplyDeleteKPK punya izin menyadap pembicaraan HP jadi bisa melakukan tangkap tangan apa lagi sdh dpt info dari masyarakat... yg mau kriminalisai KPK pasti la yg gak mau urusannya kotor mrk terusik...heee.
DeleteYa ampun baru tau ttg tas keripik singkong ini meskipun mengikuti beritanya hihihiii.... Korupsi sudah luas sih di negera ini. Udah banyak yg ketangkep tapi nggak ada yg kapok.
ReplyDeleteheheheheh....hanya sekedar melihat prilaku Koruptor dari sisi lain..sisi alat untuk menutupi uang korupsi nya "tas keripik singkong"... iya ni jadi PR besar KPK dan pihak yg berwenang lain tuk berantas Korupsi di negeri ini.
DeleteUntungnya ketahuan kalau nggak makin merajalela korupsi dinegeri kita ini
ReplyDeleteItu lah canggihnya kinerja KPK...yoook dukung KPK biar lebih banyak koruptor ketangkep
Deletehayu bagus tuh tangkapi semuanya
DeleteCara yang unik.. coba kalau nyimpennya di karung beras bulog ya.. Ahh koruptor
ReplyDeletehaaaaaaaa...susah mrk cari karung beras bulog...krn mrk beli beras di super market...gak beli beras subsidi ..heee
Deletengerinya korupsi makin merajarela begini.
ReplyDeletetehniknya berkembang juga ya. mudahan ga ada lagi nih kaya ini di pemimpin kita
heeeee...makin canggih KPK...makin canggih juga Koruptor nya...
DeleteWaduh bahasa baru lagi ya tas kripik singkong hehehe , uang rakyat itu isinya eheehe. indonesia seakan tiada habisnya membahas masalah korupsi. tiap hari korupsi tiap malam korupsi . besok besok KPK bubar barisan hahaha
ReplyDeletehaaa....iya tu alih fungsi tas keripik singkong....tetap semangat...tetap dukung KPK...
Deletekalau ke Malang tasnya berisi keripik tempe dan buah Mas he3
ReplyDeletehehehehe....boleh tuuuuhhh...alih fungsi tas
Delete